Juknis Terbaru USC Season 5 Setelah TM by Nurul Fuadi Pratiwi
Minggu, 03 Agustus 2014
Senin, 28 Juli 2014
Hasil Technical Meeting USC Season 5 2014
HASIL TECHNICAL MEETING URANIUM SCOUT
COMPETITION Season 5
ADMINISTRASI
q Sampul tidak dibatasi,
kreatifitas diberikan penuh kepada masing-masing pangkalan
q Fotocopy KTAP (berwarna/ hitam putih) peserta dan Pembina pendamping. (Jika tidak memiliki KTAP, maka dapat menggunakan
Surat Keterangan dari Kwartir Cabang)
q Sebaiknya melampirkan KTAP
q Fotocopy (berwarna/
hitam putih) Pembayaran USC 2014
q Fotocopy (berwarna/ hitam putih) Rapor semester akhir + dilegalisir
LKBB
q * Anggota lainnya, tidak
ditentukan nomor undiannya
q Pada saat memasuki kapling,
posisi peserta adalah bersaf
q Posisi awal disesuaikan oleh
msing-masing pangkalan
q Seluruh peserta akan
dikarantina
q Tidak diperkenankan
menggunakan aba-aba perhatian, karena dapat mengurangi nilai (Selama tidak
sesuai dengan yang ditentukan oleh Dewan Juri, maka tidak diperkenankan
menggunakan aba-aba tambahan)
q Untuk aba-aba bergerak, si
pemberi aba-aba menyesuaikan posisinya
q * Peserta dapat menggunakan
skep Uniform 176.2012 atau 226.2007
q Ukuran kapling 8 ×10 m (tidak
menggunakan pintu)
q Waktu akan dijalankan apabila
pemberi aba-aba menyatakan “SIAP”. (Panitia akan menanyakan apakah ”SIAP”, dan
peserta menjawab “SIAP”, barulah waktu mulai dijalankan.
q (Jika yang keluar hanya
berupa tongkat yang melayang, maka tidak diberlakukan pengurangan point)
q Setiap perubahan formasi
harus jalan ditempat.
q Selama aba-aba yang
dikerjakan benar maka dianggap benar. Namun pengerjaan soal dilakukan secara
berurut
q Aba-Aba tangan terlampir
q *Formasi barisan yang telah
disepakati:
Kolone Terbuka: Kolone
Tertutup:
Tambahan
untuk kriteria penilaian:
*
Kebenaran dalam memberikan perintah
(Untuk keseragaman uniform, penilaian
berdasarkan jumlah terbanyak seragam yang sama)
PARADE
TONGKAT
q Panjang tongkat utama 160 cm
q Bisa menggunakan aksesoris
tambahan (properti sekreatif mungkin)
q Instrumen musik tidak
menyinggung SARA
TANDU RAJA
q Setiap pangkalan mengutus 5 orang
putra (4 orang yang mengangkat tandu, 1 orang yang naik di atasnya}peserta yang
berpioneering)
q Jumlah orang yang mengikat,
diberikan kepada peserta
q Tandu raja harus memiliki
dudukan
q Panjang tongkat penopang
(bambu) maksimal 2 m (bambu hanya sebagai penopang, selain itu menggunakan
tongkat)
q Ikatan yang digunakan,
disesuaikan dengan fungsinya
q Dapat menggunakan aksesoris
tambahan
q Waktu akan mulai dihitung
ketika peserta mengatakan “SIAP”
q 1 simpul untuk 2 tongkat
q Simpul akhir tidak perlu
dimatikan
q Jumlah ikatan mempengaruhi
penilaian, semakin banyak jumlah ikatan maka semakin baik (namun, tidak menutup
kemungkinan, jumlah ikatan yang sedikit, dapat memenangkan perlombaan)
Tambahan
Kriteria Penilaian:
Waktu
(Pembanding)
Contoh Tandu Raja sederhana
Note:
- Hal-hal yang kurang jelas dapat menghubungi Contact Person Panitia
- Untuk hasil yang selengkapnya, dapat mendownload Juknis Terbaru yang telah kami posting
- Keputusan Technical Meeting tidak dapat diganggu gugat
- Pangkalan yang tidak mengikuti Technical Meeting dianggap sudah menyetujui
TERIMA KASIH
- Hal-hal yang kurang jelas dapat menghubungi Contact Person Panitia
- Untuk hasil yang selengkapnya, dapat mendownload Juknis Terbaru yang telah kami posting
- Keputusan Technical Meeting tidak dapat diganggu gugat
- Pangkalan yang tidak mengikuti Technical Meeting dianggap sudah menyetujui
TERIMA KASIH
Selasa, 17 Juni 2014
Analisa Sabun Praktikum Terpadu
METODE ANALISIS
1.
Uji
pH / Uji Pendahuluan
Dasar :
Sabun terhidrolisis dengan adanya H2O sehingga membebaskan NaOH .
Digunakan indikator PP dan jika berubah menjadi merah maka sabun bersifat basa,
jika tidak berwarna maka sabun bersifat asam .
Reaksi :
Bahan dan alat :
1. Sampel
sabun
2. Indikator
PP
3. Pisau/cutter
Cara kerja :
1) Sabun
batangan dipotong kecil dengan menggunakan pisau atau alat tajam lainnya
kemudian diberi lubang dibagian tengahnya
2) Diteteskan
indikator PP ke dalam lubang tersebut
3) Diamati, jika berwarna merah maka sabun mempunyai pH basa, jika tidak berwarna maka
sabun mempunyai pH asam.
Perhitungan :
2. Kadar Air
Dasar :
Sabun merupakan komoditi yang terbentuk
dari asam lemak yang bereaksi dengan basa / alkali sehingga menghasilkan garam
dan air. Kadar air dalam sabun ditetapkan dengan pemanasan langsung pada suhu
105oC. Metode yang digunakan adalah gravimetri.
Reaksi :
Bahan dan alat :
1. Sampel
sabun
2. Kotak
timbang
3. Oven
4. Desikator
5. Pisau/cutter
6. Neraca
digital
Cara kerja :
1) Sabun batang diiris tipis
menggunakan pisau atau alat tajam lainnya
2) Ditimbang ± 5 gram contoh sabun batang ke
dalam kotak timbang yang telah diketahui bobot kosongnya
3) Dimasukkan ke dalam oven
pada suhu 100-105oC selama 2 jam
4) Didinginkan
di dalam desikator
5) Ditimbang
dengan menggunakan neraca digital
6) Pengerjaan
langkah 3, 4 dan 5 diulangi hingga diperoleh bobot tetap .
Perhitungan : % Air
= Bobot air x 100%
Bobot contoh
3. Penetapan Kadar Alkali
Bebas/Asam Lemak Bebas
·
Kadar
Alkali bebas
Dasar
: Kelebihan basa/alkali yang
berada dalam sabun dihitung sebagai alkali bebas. Alkali bebas bereaksi dengan
HCl dengan indikator PP hingga titik akhir tidak berwarna .
Bahan dan alat :
1. Sampel
sabun
2. Alkohol
netral
3. HCl
0,1 N
4. Indikator
PP
5. Batu
didih
6. Korek
api
7. Alat
refluks
8. Kaki
tiga
9. Kasa
asbes
10. Teklu
11. Erlenmeyer
300 ml
12. Statif
13. Buret
14. Piala
gelas 400 ml
Cara kerja :
1) Ditimbang
10 gram contoh dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
2) Ditambahkan
50 ml alkohol netral dan dimasukkan batu didih
3) Ditetesi
indikator PP
4) Direfluks
selama ± 30 menit
5) Didinginkan dan dititar
dengan HCl 0,1 N hingga mencapai titik akhir berwarna awal sabun .
Perhitungan :
% Alkali
bebas =
VHCl x N HCl x Bst.Asam lemak x 100%
Mg
contoh
·
Kadar
Asam lemak bebas
Dasar
: Asam lemak bebas adalah
asam lemak yang berada dalam sabun, tetapi tidak terikat sebagai senyawa
natrium ataupun senyawa trigliserida (lemak netral). Asam lemak bebas yang
melarut dalam alkohol netral dititar dengan NaOH dan indicator PP hingga titik
akhir merah muda seulas .
Reaksi :
Bahan dan alat :
1. Sampel
sabun
2. Alkohol
netral
3. NaOH
0,1 N
4. Indikator
PP
5. Batu
didih
6. Korek
api
7. Alat
refluks
8. Kaki
tiga
9. Kasa
asbes
10. Teklu
11. Erlenmeyer
300 ml
12. Statif
13. Buret
14. Piala
gelas 400 ml
Cara kerja :
1. Ditimbang
10 gram contoh dan dimasukkan ke dalam Erlenmeyer
2. Ditambahkan
50 ml alkohol netral dan dimasukkan batu didih
3. Ditetesi
indikator PP
4. Direfluks
selama ± 30 menit
5. Didinginkan dan dititar
dengan NaOH 0,1 N hingga mencapai titik akhir berwarna awal sabun.
Perhitungan :
% Asam lemak
bebas =
V NaOH x N NaOH x Bst.NaOH x 100%
mg
contoh
4. Kadar Lemak Tak
Tersabunkan
Dasar
: Lemak yang tak tersabunkan
yang masih ada pada larutan bekas penetapan asam lemak bebas / alkali bebas,
disabunkan dengan KOH-alkoholis berlebihan. Sisa KOH dititar kembali dengan
HCl hingga titik akhit tak berwarna. Dilakukan blanko untuk mengetahui jumlah
KOH yang bereaksi dengan lemak yang tak tersabunkan .
Reaksi :
Bahan dan alat :
1. Larutan
bekas penetapan asam lemak bebas/alkali bebas
2. KOH-alkohol
0,5 N
3. HCl
0,5 N
4. Alat
refluks
5. Batu
didih
6. Korek
api
7. Kaki
tiga
8. Kasa
asbes
9. Teklu
10. Erlenmeyer
300 ml
11. Statif
12. Buret
13. Piala
gelas 400 ml
Cara kerja :
1) Contoh
diambil dari larutan bekas penetapan asam lemak bebas atau alkali bebas
2) Ditambahkan
25 ml KOH-alkohol 0,5 N berlebih terukur
3) Direfluks
selama ± 60
menit
4) Didiamkan sampai hangat
kuku
5) Dititar dengan HCl 0,5 N
hingga dicapai titik akhir tidak berwarna
6) Dilakukan blanko
Perhitungan :
% Asam lemak tak
tersabunkan = (Vb-Vc) x N HCl x Bst.KOH x 100%
0,258 x gram
contoh
5. Penetapan Asam Lemak
Jumlah
·
Kadar
Asam Lemak Jumlah Cara Kocok
Dasar
: Dengan asam kuat HCl 25%,
asam lemak dalam sabun akan dibebaskan seluruhnya . Asam lemak diekstrak dengan
hexan, sehingga hexan dapat membawa asam lemak. Dengan proses destilasi,
maka asam lemak murni dapat diketahui bobotnya dengan penimbangan.
Reaksi :
Bahan dan alat :
1. Sampel
sabun
2. Air
suling
3. HCl
25 %
4. Heksana
5. Na2SO4
anhidrat
6. Piala
gelas 100 ml
7. Penangas
air
8. Labu
kocok
9. Kapas
10. Kertas
lakmus
11. Labu
lemak
12. Alat
destilasi
13. Oven
14. Desikator
15. Neraca
digital
Cara kerja :
1) Ditimbang 10 gram sabun
lalu dilarutkan dengan 10 mL H2O dan 25 mL HCl 25%
2) Dipanaskan diatas
penanggas air sampai lemaknya terhidrolisis sempurna
3) Dimasukan dalam labu kocok
sambil disaring dengan kapas
4) Diekstrak dengan 25 mL
heksana sebanyak 3 kali
5) Hasil ekstrak dicuci
dengan air panas hingga bebas H+ (uji lakmus biru)
6) Dimasukkan ke dalam labu
lemak yang telah diketahui bobot kosongnya, sambil disaring dengan kapas dan
Na2SO4 anhidrat
7) Disulingkan/didestilasi
8) Dikeringkan dengan oven
9) Dinginkan dalam desikator
dan ditimbang hingga bobot tetap
Perhitungan :
% Asam lemak jumlah =
Bobot asam lemak x 100%
Bobot contoh
·
Kadar
Asam Lemak Jumlah Cara Cassia
Dasar
: Dengan H2O serta
asam kuat HCl, asam lemak dalam sabun dapat dibebaskan seluruhnya. Dengan
pemanasan dan pengenceran dalam labu cassia, maka volume asam lemak dapat
diketahui dengan membaca skalanya.
Reaksi :
Bahan dan alat :
1. Sampel
sabun
2. Air
suling
3. HCl
25 %
4. Indikator
Sindur Metil
5. Piala
gelas 100 ml
6. hot plate
7. Labu Cassia 250 ml
8. Gelas
ukur
9. Penangas
air
Cara kerja :
1) Ditimbang ± 5 gram contoh sabun ke dalam piala
gelas 100 ml
2) Ditambahkan 15 ml H2O
3) Dipanaskan di atas hot plate hingga sabun larut sempurna
4) Ditambahkan 15 ml HCL 25%
5) Dipanaskan hingga asam lemak
dibebaskan
6) Larutan contoh dimasukan ke dalam
labu Cassia 250 ml
7) Dibubuhkan 1-2 tetes indikator
Sindur Metil
8) Ditambahkan H2O sampai
larutan berada diantara skala
9) Dimasukan ke dalam penangas air
hingga leher labu tenggelam
10) Dibiarkan mendidih , dan setiap 30
menit volume asam lemak dibaca dan dilakukan sebanyak 3 kali
Perhitungan :
% Asam lemak
jumlah = ml x Bj lemak x 100%
gram contoh
6. Uji Minyak Pelikan
Dasar
: Minyak pelikan merupakan
suatu senyawa yang tidak dapat disabunkan seperti halnya lemak dan asam lemak,
sehingga meskipun sudah disabunkan dengan KOH berlebihan akan tetap sebagai
minyak. Dengan penambahan air akan terjadi emulsi antara minyak dan air yang
ditandai dengan adanya kekeruhan.
Reaksi :
Bahan dan alat :
1. Sampel
bekas penetapan asam lemak jumlah cara Cassia
2. KOH-alkohol
0,5 N
3. Air
suling
4. minyak paraffin
5. Tabung
reaksi
6. Pipet
tetes
7. Penangas
air
8. Labu
semprot
Cara kerja :
1) Contoh bekas penetapan
asam lemak jumlah diambil sebanyak 1 mL lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi
2) Ditambahkan 5 mL
KOH-alkohol 0,5 N
3) Dipanaskan dalam penangas
air
4) Disemprot dengan air, jika keruh berarti
minyak pelikan positif dengan membandingkan dengan standar minyak paraffin
Perhitungan :
Langganan:
Postingan (Atom)